Saturday, 12 November 2016

Electric Ducted Fan (EDF)


Electric Ducted Fan (EDF) merupakan tipe motor yang sedang populer saat ini. Penggunaan EDF motor sangat luas, diantaranya digunakan dalam bidang otomotif, dirgantara, antariksa, dan sebagainya. Sesuai dengan namanya, EDF motor tidak menggunakan kuas karbon seperti yang digunakan oleh BDC motor.
 

EDF motor memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan BDC motor dan motor induksi, diantaranya adalah:
a.    Kecepatan yang lebih baik bila dibandingkan dengan karakteristik torsi.
b.    Respon dinamik yang tinggi.
c.    Efisiensi yang lebih tinggi.
d.   Masa operasi yang lebih panjang.
e.    Tingkat kebisingan yang lebih rendah ketika dioperasikan.
f.       Rentang kecepatan yang lebih luas.

EDF motor memiliki beberapa komponen utama seperti pada BDC motor, diantaranya :
1.    Stator
Stator pada EDF motor terdiri atas laminasi besi yang memiliki lilitan dan diletakkan pada slot yang memotong keliling bagian dalam motor secara axial. Secara umum, stator pada EDF motor menyerupai stator pada motor induksi, namun lilitan-lilitannya didistribusikan dengan cara yang berbeda.
Hampir semua EDF motor memiliki tiga lilitan stator yang terhubung dalam bentuk asteriks atau bintang. Masing-masing lilitan tersebut terbentuk oleh sejumlah gulungan atau coil. Setiap lilitan tersebut didistribusikan melewati lingkaran stator untuk menghasilkan kutub-kutub dengan jumlah yang sama.
2.    Rotor
Rotor pada EDF motor terbuat dari magnet permanen yang dapat terdiri atas dua hingga delapan pasang kutub utara (U) dan selatan (S). Bahan yang dipergunakan untuk membentuk medan magnet dapat berupa Ferrite Magnets dan logam campuran. Ferrite magnets merupakan bahan yang biasa digunakan untuk membuat magnet permanen (Yadamale & Padmaraja, 2011).

                          

                           

GPS (Global Positioning System)



Sistem Pemosisi Global (Global Positioning System) adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India (Wikipedia, 2015).
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital (Wikipedia, 2015).


Cara Kerja Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada diorbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.