Showing posts with label rocket. Show all posts
Showing posts with label rocket. Show all posts

Monday, 21 November 2016

Hasil Perhitungan Momen yang dihasilkan oleh Electric Ducted Fan 1600kv



Karena motor memutar propeller yang memiliki massa. Maka motor akan menghasilkan momen yang arahnya berlawanan arah dengan arah putaran propeller. Roket pada umumnya memanfaatkan momen ini untuk memutar body roket pada sumbu z. Semakin besar kecepatan putaran propeller, semakin besar pula momen yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Hubungan antara momen τ (Nm) dengan kecepatan putaran Ω (rad/s).

Karena besar kecilnya daya mempengaruhi kecepatan putaran, maka semakin tinggi daya yang diberikan semakin besar pula momen yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Hubungan antara momen τ (Nm) dengan daya P (watt).
Sama seperti pengukuran gaya dorong, pengukuran momen juga menggunakan tachometer dengan sistem sentuh. Sehingga pembacaan rotasi propeller menjadi kurang akurat. Hal ini berakibat pada kurang akuratnya data pada pengukuran faktor drag d (Nms2).
Gambar 3. Hasil pengukuran faktor drag d (Nm2).

Hasil Pengukuran gaya dorong Motor Electric Ducted Fan 1600kv



 Pengukuran gaya dorong
Besar gaya dorong pada motor dipengaruhi oleh kecepatan putaran electric ducted fan. Karena sudut serang (pitch) dari propeller adalah tetap, maka untuk menaikkan atau menurunkan gaya dorong adalah dengan menaikkan atau menurunkan kecepatan sudut propeller. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Hubungan antara gaya dorong Fdorong (N) dengan kecepatan putaran Ω (rad/s).

Karena propeller yang diputar memiliki dimensi dan massa yang cukup besar. Untuk dapat memberikan kecepatan sudut yang tinggi, motor membutuhkan daya (watt) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Hubungan antara gaya dorong Fdorong (N) dan daya P (watt).
Karena pengukuran dilakukan dengan alat-alat yang kurang presisi, seperti tachometer yang masih menggunakan system sentuh. Sehingga terjadi ketidak-akuratan pengambilan data. Hal ini dapat terlihat pada pengukuran konstanta gaya dorong b (Ns2).
 
Gambar 3. Hasil pengukuran konstanta gaya dorong b (Ns2).