Karena
motor memutar propeller yang memiliki
massa. Maka motor akan menghasilkan momen yang arahnya berlawanan arah dengan
arah putaran propeller. Roket pada
umumnya memanfaatkan momen ini untuk memutar body roket pada sumbu z. Semakin
besar kecepatan putaran propeller,
semakin besar pula momen yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Hubungan
antara momen τ (Nm) dengan kecepatan putaran Ω (rad/s).
Karena
besar kecilnya daya mempengaruhi kecepatan putaran, maka semakin tinggi daya
yang diberikan semakin besar pula momen yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat
pada gambar 2.
Gambar 2.
Hubungan antara momen Ï„ (Nm) dengan daya P (watt).
Sama
seperti pengukuran gaya dorong, pengukuran momen juga menggunakan tachometer dengan sistem sentuh.
Sehingga pembacaan rotasi propeller
menjadi kurang akurat. Hal ini berakibat pada kurang akuratnya data pada
pengukuran faktor drag d (Nms2).
Gambar 3.
Hasil pengukuran faktor drag d (Nm2).
No comments:
Post a Comment