Roket merupakan sebuah peluru kendali, dimana
sistem pengendalinya menggunakan empat buah servo motor sebagai aktuator pada
empat sirip (dua sirip horizontal dan dua sirip vertikal) yang teletak pada
ekor roket. Pergerakan roket ini ditentukan oleh sudut pergerakan sirip-sirip
tersebut. Sirip-sirip ini dibagi kedalam 3 jenis yaitu sirip kendali elevator, sirip kendali rudder dan sirip kendali aileron (Bagus, 2012).
Sirip kendali elevator merupakan kendali yang mengatur
gerak angguk naik turun roket dengan derajat tertentu (perubahan sudut pitch). Dimana ketika sirip elevator bergerak ke bawah maka gerak roket akan turun. Hal ini
disebabkan oleh bertambahnya gaya angkat pada ekor roket ketika sirip elevator bergerak ke bawah. Kendali
sirip rudder merupakan kendali yang
dapat membelokkan hidung roket ke kiri dan ke kanan atau yang disebut dengan
gerak yaw. Sedangkan kendali aileron merupakan kendali permukaan yang
dapat mengontrol gerak roll roket (Bagus,
2012).
Pergerakan roket
kendali selama masa terbang jelajahnya dipengaruhi oleh sirip-sirip roket.
Untuk itulah sistem kendali pada sirip-sirip roket menjadi perhatian yang
penting, agar didapatkan performansi yang optimal pada roket selama masa
terbang jelajahnya.
Data yang ditampilkan menggunakan Python terdiri dari data roll, pitch, yaw / kompas,
arah target, arah saat ini, selisih arah, jarak ke target, serta waypoint saat ini dan jumlah maksimal waypoint. Data yang ditampilkan menggunakan Google Earth
adalah data posisi saat ini dari wahana dan lintasan yang akan dilalui
oleh wahana.
Pemilihan Google Earth untuk menampilkan posisi wahana dikarenakan penggunaan yang
cukup mudah dan tampilan yang user friendly atau mudah digunakan. Google Earth juga
tersedia dengan peta tak berbayar sehingga mudah untuk mengakses lokasi yang
digunakan. Lokasi wahana ditunjukkan dengan
tool placemark. Posisi placemark berpindah
sesuai posisi wahana sebenarnya (real time) dengan memperbaharui
file
*.kml yang berisi posisi koordinat placemark. Rute waypoint yang ditampilkan dengan menggunakan tool path pada Google Earth.
Uji coba sistem
observasi roket dilakukan pada lintasan parallel. Pada lintasan ini terdapat 20
titik waypoint yang dimulai dari titik -6,5843 LS dan 105,8532 BT menuju -6,5632
LS dan 106,14273 BT. Hasil uji lapang pada lintasan parallel dapat dilihat pada
Gambar 50. Jarak antar waypoint rata-rata sebesar 0,9 meter, dengan panjang
lintasan sebesar 18 meter. Nilai error terhadap sumbu x terbesar terdapat
pada waypoint ke-14
yaitu sebesar 3,42
meter. Nilai error
terhadap sumbu y
terbesar terdapat pada waypoint ke-6 yaitu sebesar 4,98 meter.
No comments:
Post a Comment